Sabtu, 17 Desember 2022

KENAPA IBADAHKU TIDAK TERCATAT

*Kenapa Ibadahku Tak Dicatat oleh Malaikat..?*


Pada zaman dahulu ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali tahajudnya.
Bertahun-tahun dia tidak pernah meninggalkan shalat tahajud.

Pada suatu malam ketika hendak mengambil wudhu untuk tahajud, Abu dikejutkan oleh kehadiran satu makhluk yang duduk di tepi telaganya.
Abu bertanya, 
_“Wahai hamba Allah, siapakah Engkau?”_

Sambil tersenyum, makhluk itu berkata; 
_“Aku Malaikat utusan Allah"._

Abu Bin Hasyim terkejut sekaligus bangga karena telah didatangi oleh malaikat yang mulia.

Abu lalu bertanya, 
_“Apa yang sedang kamu lakukan di sini?”_

Malaikat itu menjawab, 
_“Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah.”_

Melihat Malaikat itu memegang sebuah kitab tebal, Abu bin Hasyim  lalu bertanya;
_“Wahai Malaikat, buku apakah yang engkau bawa?”_

Malaikat menjawab; 
_“Di dalamnya terdapat kumpulan nama hamba-hamba pencinta Allah.”_

Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati mudah-mudahan namanya ada di situ.

Maka diapun bertanya, 
_“Wahai Malaikat, adakah namaku di situ ?”_

Abu menyangka namanya ada di dalam buku itu, karena amalan ibadahnya yang tidak putus-putus, selalu mengerjakan shalat tahajud setiap malam, berdo’a dan juga bermunajat kepada Allah SWT di sepertiga malam, setiap hari.

_“Baiklah, biar aku lihat,”_ kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya. 
Dan, ternyata Malaikat itu tidak menemukan nama Abu bin Hasyim di dalamnya.

Tidak percaya, Abu meminta Malaikat mencari sekali lagi.

_“Betul... namamu tidak ada di dalam buku ini!”_ kata Malaikat.

Abu bin Hasyim pun gementar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat.
Dia menangis tersedu-sedu  karena namanya tak ditemukan malaikat dalam buku catatan.

_“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri disetiap malam dalam tahajud dan munajat, tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pencinta Allah,”_ ratapnya.

Melihat itu, Malaikat berkata, 
_“Wahai Abu bin Hasyim! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur, engkau mengambil air wudhu dan menahan kedinginan ketika orang lain terlelap dalam kehangatan buaian malam._
_Tapi tanganku dilarang Allah menulis namamu.”_

_“Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya?”_ tanya Abu bin Hasyim.

_“Engkau memang bermunajat kepada Allah, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga ke mana-mana._
_Engkau asyik beribadah memikirkan diri sendiri._
_Sedang di kanan kirimu ada orang sakit, ada orang lapar, ada orang sedang sedih, tidak engkau tengok, tidak engkau ziarahi._
_Mereka itu mungkin ibumu, mungkin adik atau kakakmu, mungkin sahabatmu, mungkin juga saudara seagama denganmu, atau mungkin mereka adalah tetanggamu._

_Mengapa engkau tidak peduli dengan mereka..?_

_Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pencinta Allah kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allah?”_ kata Malaikat itu.

Abu bin Hasyim seperti​ disambar petir disiang hari.
Dia tersadar hubungan ibadah manusia tidaklah hanya kepada Allah semata _(hablumminAllah)_, 
tetapi juga kepada sesama manusia _(hablumminannas)_, dan juga kepada alam.

Jangan bangga dengan banyaknya shalat, puasa, dan dzikir, 
karena itu semata belum tentu membuat Allah senang. 

*Apa yang membuat Allah senang...???*

Nabi Musa: 
_"Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah shalat,  dzikir, dan puasa. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang?"_

Allah swt berfirman: 

_"Shalatmu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan mungkar._

_Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang._

_Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri."_

Nabi Musa : 
_"Lalu apa yang membuat Mu senang yaa Allah?"_

Allah swt berfirman: 

_"SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIK-mu._
_Itulah yang membuat AKU senang._
_Karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir di sampingnya._
_Dan AKU akan mengganti dengan ganjaran 700 kali lipat."_ 

*******

(Dikutip dari Kitab: _*Mukasyafatul Qulub*_ Karya Imam Al Ghazali)
😌🙏❤💕

0 comments:

Posting Komentar