Catatan Saat Berdua

Catatan Tentang Kita Berdua tak Akan Ada Akhirnya .

Catatan Keluargaku

Ini adalah Catatan Kebahagian kita Kebahagiaan Dalam Bingkai Keluarga.

Catatan Tentang Kita

Catatan yang Paling Indah adalah Kita Jadikan Keluarga ini Tempat Kebahagiaan.

Catatatn : Anakku

Akan Tetap Terselip Diantara Untaian Doa kami Untuk Kebahagian Dunia dan Akhirat mu.

Catatan Abadi

Seandainya Aku Dihidupkan Kembali, Aku Akan Tetap Memilih Kalian Jadi Bagian Keluargaku.

Catatan : Aku

Ini Adalah Catatan Agar Aku Tak Lupa Bahwa banyak Catatan tentang Kita.

Catatan : Kita

Aku, Kau dan Kalian adalah Kita.

Catatan : Bahagia

Catatan Penting : Kita Raih Bahagia Bersama.

Catatan : Dirimu

Kalau Boleh Jujur...Aku Beruntung Kau Jadi bagian Hidupku.

Sabtu, 12 Mei 2012

MEMBANGUN DAKWAH KARO DIMULAI KETIDAKHADIRAN MTQ DI SERGAI

Diskusi yang dilaksanakan Forum Komunikasi antar Lembaga Dakwah kab.Karo pada hari ini ( 12 Mei 2012) di masjid Istikhrar Berastagi lumayan cukup memuaskan Diskusi yang diikuti oelh pimpinan ormas Islam dan tokoh Islam dan pemerhati dakwah serta generasi muda berjalan dengan penuh semangat. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka menyikapi ketidakikutsertaan Kab.Karo dalam MTQ Tingkat sumatera Utara di Sergai.

Pak Ilyas Tarigan, melihat ketidakikutsertaan Kab.Karo dalam MTQ di Sergai malah sesuatu yang ada nilai positifnya. Artinya ketidakikutsertaan tersebut telah membuat mata kita semua tentang betapa lemahnya kondisi dakwah kita. Betapa kurangnya koordinasi antar kita, betapa rendahnya kepedulian kita, sehingga kita baru tahu Kab.Karo tidak mengirimkan utusannya itupun kita peroleh dari teman-teman kita dari kabupaten lain.

Diawal diskusi, semua peserta diskusi mengeluarkan uneg-unegnya,khususnya ketidakpuasan atas tidak dikirimnya utusan MTQ Karo ke Sergai. Masalah ngak ada biaya bukanlah sebuah alasan sehingga Kab.Karo tidak mengirimkan utusannya. Kantor Kementerian Agama sebagai pelaksana teknis kegiatan MTQ tentu lembaga yang bertanggungjawab walaupun tidak 100%.Apalagi imformasi yang diterima bahwa lembaga LPTQ yang seharusnya berperan sampai saat ini kepengurusannya tidak jelas.

Tetapi sudahlah kita tidak saatnya untuk mencari siapa yang salah atau siapa yang bertanggung jawab. Yang penting bagi kita ( Ummat Islam) ke depan ini tidak lagi tyerjadi. Sekali lagi mari kita ambil hikmahnya, bahwa masalah MTQ ini membuat kita bisa duduk bersama dan menatap dengan jernih permasalahan dakwah kita Kab.Karo.

Ada dua hal yang ditawarkan solusi khususnya tentang pelaksanaan MTQ di Kab.Karo :

Pertama, hasil diskusi ini disampaikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama. Kekecewaan ummat harus didengar dan diketahui oleh ummat. Tidak dikirimkannya utusan MTQ Karo sudah tentu mencoreng wajah ummat Islam di Kab.Karo.

Kedua, menawarkan kepada Kantor Kementerian Agama untuk mereform ( memperbaiki LPTQ apakah kinerjanya atau personilnya). Hal ini sangat perlu. Lembaga inilah yang berperan penting dalam rangka pelaksanaan kegiatan MTQ di Kab.Karo. Kalau selama ini cendrung Kementerian Agama begitu dominan tanpa mengikutsertakan ormas atau tokoh-tokoh Islam maka ke depan ummat harus dilibatkan. Disinilah perlunya peran kemenag untuk berkoordinasi/melibatkan berbagai pihak.

Insya Allah pertemuan dengan Kepala Kantor Departemen Agama yang direncanakan pada hari Selasa ( 15 Mei 2012) dapat membuahkan hasil dan semua pihak menyadari kelemahan selama ini.

Senin, 07 Mei 2012

ANTARA MTQ DAN DAKWAH KARO

Lewat hubungan telepon seorang kawan dari Sidikalang (Kab.Dairi) menanyakan kepada saya kenapa Kabupaten Karo tidak mengirimkan utusan kapilah MTQ tingkat Sumatera Utara di Sergai. Beliau menambahkan dari 33 kabupaten/kota hanya Kab.Karo satu-satunya kabupaten yang tidak mengirimkan utusannya.

Sudah tentu ini adalah berita buruk sekaligus menambah buramnya kondisi dakwah di Tanah Karo. Saya menghubungi beberapa teman dan pimpinan ormas, sama seperti saya mereka terkejut dan menyesalkan hal ini terjadi. Kemudian saya tulis sms "Berita duka cita: Kab.Karo satu2nya kabupaten yg tidak mengirimkan utusan MTQ tkt sumatera utara disergai" dan saya kirim ke semua nomor para tokoh-tpkoh ummat Islam. Selang tidak berapa lama datang balasan yang menyesalkan kenapa bisa terjadi Kab.Karo tidak mengirimkan utusannya. beberapa tokoh langsung menghubungi saya untuk menyampaikan kekecewaannya hal tersebut terjadi sekaligus menanyakan apa yang harus kita perbuat.

Pertama saya menduga bahwa ini adalah baru pertama terjadi, tetapi belakangan saya tahu bahwa ini adalah kali yang ketiga Kab.Karo tidak mengirimkan peserta MTQ nya. Lho...kok bisa terjadi? Kenapa tidak ada yang berteriak ! kenapa pada diam semua ! Jawabannya ternyata TIDAK ADA YANG PEDULI DAN TIDAK ADA YANG MAU PEDULI.

Ini tidak boleh terjadi. Kita harus berteriak. Kita harus mengusut kenapa ini terjadi sampai tiga tahun berturut-turut. Akhirnya kekecewaan ini saya tumpahkan ke media massa dan menyesalkan kekecewaan kepada Pemkab Karo dalam hal ini Kementerian Agama Kab.Karo.

Kenapa harus Kementerian Agama Kab.Karo?
Secara kelembagaan kemenag adalah pihak yang harus diminta pertanggungjawaban kenapa ini harus terjadi. Kepala Kementerian Agama Drs.Mardinal Tarigan ,MA di media massa ketika ditanya kenapa Kab.Karo tidak mengirimkan utusannya  jawabannya hanya tidak ada dana dari APBD !Sebuah jawaban yang tidak bijak. Bukan Sebuah jawaban sebagai orang yang ditokohkan sebagai pemimpin ummat.
Ketiadaan dana dari pemerintah bukanlah sebuah alasan sehingga kita ( Ummat Islam ) tidak mengirimkan utusan MTQ tkt Sumatera Utara.

Jawaban ini sekaligus menambah kekecewaan ummat Islam kepada Kementerian agama Kab.Karo yang selama ini kurang memperhatikan gerak dakwah Islam di Kabupaten Karo. Dan ini harus dibenahi dan dikritisi. Ummat harus mengkritisi peranan kemenag Karo dalam gerak dakwah Islam di tanah Karo. Untuk itulah saya selaku pimpinan Ormas  Muhamamdiyah mengajak pimpinan ormas dan tokoh ummat Islam untuk berbincang duduk bersama melihat permasalahan dakwah dengan mengangkat momentum tidak adanya pengiriman peserta MTQ Kab.Karo.
Insya allah pertemuan ini akan membuahkan hasil dan titik pandang yang sama dalam rangka memacu gerak dakwah di Karo.