Jumat, 30 Oktober 2020
Khutbah Idul Fitri Masa Pandemi
KHUTBAH IDUL FITRI DI MASA PANDEMI COVID-19
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN
ASYHADU
ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA YARIIKALAAHU
WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA
RASUULUHUU
LAA NABIYYA BA’DAHU
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN
AMMA BA’DU PAYA IBADALLAH
YA AYYUHALLADZIINA AAMANU ITTAQULLAH HAQQOTU QOOTIHI WA LAA TUMUTUNNA ILLA WA ANTUM MUSLIMUUN..
Allahhu akbar Allahhu akbar, Laa ilaaha illallaah wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd
Keluargaku Jamaah sahlat Id yang dirahmati Allah
Hari ini, kita berbahagia, bisa merayakan idul fitri, meski hingga saat ini covid-19 masih bersemi. Kita berharap, pandemi ini tidak lama lagi pergi, dan enyah dari muka bumi ini.
Allahhu akbar Allahhu akbar, Laa ilaaha illallaah wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamdSebulan lamanya kita berpuasa, shalat tarawih, baca Alquran, berdzikir, zakat dan bersedekah. Semua kita lakukan agar diri kita menjadi lebih baik, berjiwa sosial, lebih kuat, dan tahan dalam menghadapi segala tantangan.
Allahhu akbar Allahhu akbar, Laa ilaaha illallaah wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd
Keluargaku jamaah Shalai Id yang dirahmati Allah
Tahun ini kita lewati perjalanan Ramadhan sebulan penuh dengan suasana yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak pernah terpikirkan oleh kita bahwa kita menjalani ibadah puasa dalam suasana pandemic Covid-19 yang melanda seluruh Negara. Pandemi Covid-19 memaksa setiap orang harus mawas diri, selalu menjaga kebersihan, memakai masker, menjaga jarak dan akhirnya berimbas dalam tata cara ibadah kita. Pimpinan Pusat Muhammadiyah mencermati perkembangan betapa ganasnya penyebaran virus ini. Warga Muhammadiyah harus mengambil sikap dan berperan untuk menyelamatkan manusia. Bukanlah esensi dari sebuah ajaran agama adalah memberi keselamatan bagi manusia.
Allahu akbar..Allahu Akbar…Walillahil hamd
Apa yang kita alami ini adalah sebuah ujian bagi kita semua.
Hal ini dingatkan oleh Allah Swt dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 35
( Wa nablu kum bisysyarri wal khoiri pitnah. Wa ilaina thurjaun)
Artinya : Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Ayat di atas Allah ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa bencana pandemic Covid-19 adalah sebuah ujian bagi kita. Sebagai seorang muslim mari kita sikapi bencana Covid-19 untuk mengingatkan kita bahwa sebagai manusia kita adalah makhluk yang lemah sekali. Ternyata kita tidak sanggup menghadapi makhluk yang namanya Virus Corona.
Allahu akbar…Allahu Akbar…Wa Lillahil hamd
Keluargaku yang dirahmati Allah
Dalam mewnghadapi musibah pandemic Covid-19 yang tidak bisa diprediksi kapan berakhir, maka sikap kita adalah meningkatkan kesabaran kita dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Jangan sampai musibah Virus Corona ini membuat kita lupa kepada Allah Swt. Mari kita tingkatkan ibadah kita. Di samping itu mari kita laksanakan aturan-aturan pemerintah terkait dengan virus Corona. Kebiasaan cuci tangan pakai sabu dengan air mengalir tetap menjadi budaya hidup kita. Demikian juga memakai masker, menjaga jarak dan menjaga kesehatan adalah upaya yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyebaran virus corona.
Allahu Akbar..Allahu Akbar…Wa Lillahil Hamd
Keluarga Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah.
Di akhir khutbah mari kita bermunajat kepada Allah Swt memohon harapan untuk keselamatan kita semua.
Bismillahirrahmanirrahim
ALHAMDULILLAHIRROBIL ALAMIN
WASSHOLATU WASSALAMU ‘ALA NABI’INA MUHAMMADIN WA ‘ALA ‘A LIHI
WA ASH HABIHI AJMAIN. ALLAHUMGHFIR LILMUSLIMI NA WAL MUSLIMAT
WAL MUKMININA WAL MUKMINAT AL AHYA’I MINHUM WAL ‘AMWAT
INNAKA SAMI’UN QORIBUN MUJIIBUD DAKWAT
PAYA QODHIYAL HAJAT. WAYA MUJIIBAS SA’ILIN
Ya Allah ya Tuhan Kami Yang maha Pengampun
Ampuni dosa dan kesalahan kami. Dosa kedua orang tua, dosa kaum muslimin dan muslimat. Hindarilah kami dari kesalahan dan dosa yang akan datang
Ya Allah yang Pelindung
Lindungi kami dari berbagai bencana dan musibah yang melanda negeri. Angkat musibah Pandemi Covid-19 dari negeri kami. Selamatkan kami dari bencana yang ditimbulkan musibah covid-19 ini. Berilah kesembuhan bagi saudara-saudara kami yang terpapar virus corona yang sampai hari ini sudah mencapai lebih dari 20rb pasien. Lindungai para tenaga medis yang berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan pasien yang terpapar virus corona.
Ya Allah yang Maha Kuat
Berilah kami kekuatan menghadapi wabah virus corona ini.
Berilah kami semangat untuk melawan bersama-sama virus di negeri ini.
Berilah kami kekuatan dan kesabaran agar kami lepas dari bencana pandemic Virus 19
Ya Allah Ya Tuhan kami
Tiada tempat berharap bagi kami selain kepada-Mu, tiada tempat bergantung bagi kami, selain Engkaulah tempat kembali kami. Penuhilah seluruh harapan kami, kabulkan seluruh pinta dan keinginan kami. Sungguh Engkau tidak pernah mengingkari janji-janji-Mu
Robbana ‘atina fid dun ya hasanah wa bil akhiroti hasanah wa qina azaban nar
(Subhana Robbika Robbil ‘izzati amma yasipun
Wa salamu ‘alal mursalin wal hamdulillah hi robbil alamain)
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wa barakatuh
Kamis, 29 Oktober 2020
Laporan Belajar Daring September 2020
Ini laporan pembelajaran daring Kelas XII MIPA/IPS SMA Negeri 1 Tiganderket
PROFIL SAYA
Erwin Tanjung
Lahir di Panipahan ( Di KTP : Asahan ) , 15 Mei 1967
Seorang Pendidik dan bertugas sekarang di SMA Negeri 1 Tiganderket
Aktif di kegiatan pengembangan dakwah di Kabupaten Karo.
Saat ini menjabat sebagai Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Karo ( 2015-2020 )
Bertempat tinggal di Kabanjahe Kabupaten Karo
Selasa, 27 Oktober 2020
MANUSIA AGUNG NABI MUHAMMAD SAW
Bacalah sejarah bagaimana para sahabat menjadi tameng menjadi benteng untuk melindungi Rasulullah agar selamat dalam berbagai peperangan. Mereka rela walaupun nyawa harus dikorbankan.
“Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya bahkan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)Hari ini 12 Rabi’ul Awwal 1442H/ 29 Oktober 2020 adalah hari kelahiran Nabi Muhammad Saw manusia agung , utusan terakhir untuk menyampaikan pesan-pesan suci dari Pemilik Langit dan Bumi. Sebagai penerima risalah, kita ( Ummat Islam ) sangat mencintai Rasulullah dan ini bagian dari tanda keimanan. Cinta kita ( sebagai muslim ) kepada Rasul punya kriteria , patokan dan standar yang jelas yaitu Mencintai Rasul lebih dari apa yang yang kita miliki. Cinta kita kepada Rasul melebihi cinta kita kepada anak-anak kita, pasangan hidup kita, orang tua kita, harta maupun jabatan, termasuk jiwa kita.
Bacalah sejarah bagaimana para sahabat ketika berhijrah dari Makkah menuju Madinah meninggalkan segala-salanya. Mereka meninggalkan pasangan hidupnya, anak-anaknya ( yang tidak mau berhijrah ) harta bendanya. Berjalan kaki sejauh ratusan kilometer berhari-hari,
Semua itu bisa mereka lakukan karena rasa cinta yang benar yang memenuhi standart.
Hari ini kita tidak lagi bersama Rasul, namun standart rasa cinta kepada Rasul tidak pernah berubah. Cinta kita kepada Rasul melebihi seisi bumi ini. Kita tidak akan mentolerir segala bentuk sikap ,dan perbuatan yang memiliki indikasi penghinaan kepada Rasul. Harus ada rasa perlawanan ( minimalnya di dalam hati jika tidak punya kekuatan ) untuk pembelaan segala bentuk penghinaan kepada Rasulullah.
Oleh sebab itu kita harus marah, kita harus protes apa yang dilakukan oleh segelintir orang di Prancis dengan mengatasnamakan kebebasan berbicara menghina Rasulullah dalam kartun. Ditambah lagi statemen Presiden Prancis yang menyudutkan Islam terkait pembunuhan seorang guru sejarah. Pembunuhan ini terjadi karena beberapa hari sebelum kejadian guru sejarah tersebut mendiskusikan kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan Koran Charlie Hebdo sekaligus mendiskreditkan Nabi Muhammad di dalam kelas yang terdapat siswa yang beragama Islam.
Dunia ini harus dibangun dalam bingkai semangat kedamaian. Agama-agama yang diturunkan oleh Pemilik Langit dan Bumi yang
disampaikan oleh manusia-manusia agung semuanya adalah menyampaikan salam kedamaian.
Oleh sebab itu perlu dibangun bersama-sama semangat toleransi dan saling
menghargai dalam bingkai perbedaan agama. Cukuplah segala bentuk perselihan
yang dipicu oleh perbedaan agama masa lalu menjadi catatan sejarah buat kita
semua. Sejarah kelam yang pasti tidak diinginkan oleh manusia-manusia agung
pembawa Risalah kedamaian buat manusia.
Semoga dengan mengenang Hari Lahir Manusia Agung Nabi Muhammad Saw mari kita rajut kembali rasa damai di bumi. Amin
( Malam ini di Kabanjahe, 28/10/20 )