Catatan Saat Berdua

Catatan Tentang Kita Berdua tak Akan Ada Akhirnya .

Catatan Keluargaku

Ini adalah Catatan Kebahagian kita Kebahagiaan Dalam Bingkai Keluarga.

Catatan Tentang Kita

Catatan yang Paling Indah adalah Kita Jadikan Keluarga ini Tempat Kebahagiaan.

Catatatn : Anakku

Akan Tetap Terselip Diantara Untaian Doa kami Untuk Kebahagian Dunia dan Akhirat mu.

Catatan Abadi

Seandainya Aku Dihidupkan Kembali, Aku Akan Tetap Memilih Kalian Jadi Bagian Keluargaku.

Catatan : Aku

Ini Adalah Catatan Agar Aku Tak Lupa Bahwa banyak Catatan tentang Kita.

Catatan : Kita

Aku, Kau dan Kalian adalah Kita.

Catatan : Bahagia

Catatan Penting : Kita Raih Bahagia Bersama.

Catatan : Dirimu

Kalau Boleh Jujur...Aku Beruntung Kau Jadi bagian Hidupku.

Kamis, 09 Mei 2024

UAH AJARI KITA MEMBUMIKAN AL-QUR'AN



Masalah musik menjadi heboh sejagat Nusantara. Ini bermula dari kajian Ustadz Adi Hidayat tentang analisa beliau tentang hukum musik sekaligus surat Asy'suara yang dapat diartikan sebagai surat pemusik.

Kaum salafi sangat begitu frontal menanggapi sikap hukum terkait musik yang disampaikan UAH. Kaum salafi secara kompak menyatakan musik hukumnya haram dan UAH telah bersyubahab. Mereka menuduh bahwa UAH sesat dalam pemikiran. Perdebatan ini semakin panjang di media sosial.

Saya benar-benar menikmati perdebatan panjang tentang hukum musik ini. Terasa asyik sekali. Memang ada kesannya terjadi pertentangan dan saling menghujat antara pro dan kontra terkait musik. Semuanya saya nikmati sekali.

Ada sisi positif dalam perdebatan panjang ini yaitu Al-Qur'an semakin membumi. Kelompok yang pro dan kontra tentang hukum musik masing-masing mengulas, menganalisis mencari sumber pendapat dari berbagai sudut pandang. Mulai dari ulama-ulama daerah, nasional sampai mancanegara. Ini tentu sebuah kondisi yang baik untuk belajar tentang Islam khususnya hukum musik. Semangat literasi ummat semakin naik seiring debat tentang hukum musik.

Disamping itu orang juga juga beramai-ramai menelusuri tentang kelompok salafi dan Muhammadiyah ( karena UAH yang kader Muhammadiyah). Orang menelusuri pemikiran kelompok salafi dalam beragama begitu juga bagaimana pemikiran/manhaj beragama Muhammadiyah. Muhammadiyah dalam pemikiran agamanya secara jelas menyampaikan sikap hukumnya terkait tentang musik. 

Kedua kelompok ini Salafi dan Muhammadiyah memiliki titik temu dan titik pisah. Sama-sama berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah namun titik bedanya kelompok salafi memahami secara tekstual sedangkan Muhammadiyah secara kontekstual. 

Perdebatan tentang musik adalah perdebatan yang panjang yang telah terjadi pada ulama-ulama sebelumnya. Kami tak mengajak untuk perpanjang perdebatan tersebut. Kami yakin Islam adalah agama yang mencerahkan, agama yang mengajak kita berpikir rasional, agama yang mampu memberikan jawaban berbagai persoalan hidup manusia ratusan atau ribuan ke depan. Masalah musik adalah masalah yang kecil dan sederhana. Al-Qur'an lewat surat Asy'suara sudah memberikan jawabannya. Kegiatan yang melalaikan kita mengingat Allah itulah kegiatan yang diharamkan. Jika tidak tentu kita tak bisa menyatakan kegiatan itu haram. Termasuk kaitannya dengan musik. 

Bayangkan jika dunia ini tanpa alunan musik! 
Islam tidak mungkin menjadi bagian dari agama atau disalahkan yang menjadikan kehidupan dunia tidak indah tanpa alunan musik.