Catatan Saat Berdua

Catatan Tentang Kita Berdua tak Akan Ada Akhirnya .

Catatan Keluargaku

Ini adalah Catatan Kebahagian kita Kebahagiaan Dalam Bingkai Keluarga.

Catatan Tentang Kita

Catatan yang Paling Indah adalah Kita Jadikan Keluarga ini Tempat Kebahagiaan.

Catatatn : Anakku

Akan Tetap Terselip Diantara Untaian Doa kami Untuk Kebahagian Dunia dan Akhirat mu.

Catatan Abadi

Seandainya Aku Dihidupkan Kembali, Aku Akan Tetap Memilih Kalian Jadi Bagian Keluargaku.

Catatan : Aku

Ini Adalah Catatan Agar Aku Tak Lupa Bahwa banyak Catatan tentang Kita.

Catatan : Kita

Aku, Kau dan Kalian adalah Kita.

Catatan : Bahagia

Catatan Penting : Kita Raih Bahagia Bersama.

Catatan : Dirimu

Kalau Boleh Jujur...Aku Beruntung Kau Jadi bagian Hidupku.

Rabu, 27 Oktober 2010

Catatan Pilkada Karo dan Suara Islam

Diskusi panjang bersama rekan-rekan MTA ( Majelis Tafsir Al-Quran )Kab.Karo cukup membuat segar setelah satu harian memantau Pilkada Karo yang berlangsung hari ini ( 23 Oktober 2010 ). Diskusi bermula dari hasil semantara pilkada Karo.Untuk sementara pasangan Siti Aminah memperoleh suara terbanyak. Tinggal menunggu siapa saingannya pada putaran kedua. Mungkin pasangan nabari atau pasangan Karo Jambi. Sudah tentu putaran kedua akan sangat menarik sekaligus juga masyarakat bisa panen besar dengan harga suara yang tinggi. Heheheh..hanya canda saja. Kecewa ? Itulah yang kami rasakan bersama. Kenapa? Karena calon Islam baik sebagai bupati maupun wakil bupati hanya mampu bertahan pada babak pertama tidak mampu bertarung pada babak selanjutnya. Padahal ada harapan besar bahwa calon bupati yang diusung ummat Islam bisa mampu melaju pada babak selanjutnya. Hal ini mengingat jumlah ummat Islam yang lebih kurang 30 %. Tapi yang terjadi pasangan H.Ramli Purba dan Ronny Barus hanya memperoleh suara kurang dari 7rb suara. Jelas perolehan suara ini jauh dari yang diduga. Apa yang dapat kita pelajari dari hassil pilkada ini ? Hasil diskuisi yang panjang ini menyimpulkan bahwa gagalnya kegiatan dakwah selama ini.Dakwah yang tidak terlaksana dengan maksimal. Banyaknya desa ( lebih kurang 265 desa ) yang belum mampu kita beri sentuhan dakwah. Dan dakwah yang tidak mampu memberikan pencerahan kepada ummat. Hasil ini membuat sebuah kesimpulan begitu lemahnya kebersamaan dan kekompakan ummat Islam ketika memilih seorang pemimpin. Ada sebuah kekecewaan hasil diskusi yang panjang itu dengan sebuah pertanyaan . Munculnya tiga calon bupati dan wakil bupati dari kalangan Islam membuat pecahnya suara Islam. Belum lagi, adanya tim sukses dari calon lain yang merupakan tokoh / ustad dari kalangan Islam. Hal yang lain yang dapat kita baca dari hasil pilkada Karo ini adalah menggambarkan betapa lemahnya (kekuatan) Islam. Ummat Islam akan dipandang sebelah mata dan tidak memiliki kekuatan yang dapat diandalkan. Kami yang sedang diskusi panjang, sepakat untuk diambil pelajaran dari hasil pilkada ini. Ummat Islam harus belajar dan menyususn barisan memperkuat gerakan dakwah untuk mem,berikan pencerahan kepada ummat. Harus ada sebuah upaya untuk memperkuat barisan . Dan itu harus dumulai sejak awal.Sebuah upaya berat apalagi untuk lima tahun kedepan. Harus ada sebuah upaya terobosan-terobosan yang brillian khususnya dalam gerakan dakwah untuk memberikan pencerahan kepada ummat islam. Dan ini perlu orang-orang yang yang ikhlas menyediakan waktunya, tenaganya, pemikirannya dan semuanya. Itu bukan sebuah usaha yang mudah, tapi orang-orang seperti pasti ada. I nsya Allah

Rabu, 20 Oktober 2010

Doa Para Pengungsi

Ya Allah Ya Tuhan kami... Kami tidak ragu lagi, Engkaulah adalah Pemilik langit dan bumi Pemberi kasih sayang Pemberi ketenangan Pemberi kedamaian Pemberi semangat Pemberi harapan Pemberi segalanya....tanpa batas maaf kami kadang-kadanag lupa atau sengaja kami lupakan atau kami pura-pura lupa maaf kami Ya Allah Ya Tuhan kami Jangan lupakan kami Alhamdulillah.. Terimakasih Ya Allah Tuhan yang tak pernah lupa Engkau telah ingatkan kepada kami kepada ulama-ulama kami kepada pendeta-pendeta kami kepada tokoh-tokoh agama kami kepada cerdik pandai kami kepada tokoh-tokoh kami kepada pemimpin-pemimpin kami ( Bupati, Anggota DPRD, muspida, dst..dst ) Engkau ingatkan kami lewat letusan gunung Sinabung yang telah lama tertidur ( Gunung yang menyaksikan sudah puluhan tahun kami lupa kepadamu, menyaksikan berapa puluhan bahkan ratusan truk di korek tanah dolomit tanpa batas dan aturan, menyaksikan betapa banyak para pemimpin tidak lagi memperhatiakn rakyat Karo Simalem, menyaksikan begitu bebasnya perjudian di tengah-tengah masyarakat, menyaksikan betapa sulitnya masyarakat memdapatkan pupuk untuk pertanian, menyaksikan hukum yang tidak memihak kepada rakyat kecil, para pemimpin yang sibuk mencari kekayaan dengan jabatannya, menjual perahu untuk calon bupati, sikut sana sikut sini....dst...dst..) Lewat letusan ini Kami sadar Engkau cubit kami dengan cubitan kecil Tidak seperti Saudara-Saudara kami di Aceh dengan Sunami Mu Tidak seperti Saudara-Saudara Kami di Nias dengan Gempa Mu Tidak seperti di Pariaman Engkau tenggelamkan Saudara-Saudara kami Tidak seperti..... Ya Allah Ya Tuhan kami ajari kami untuk sabar menerima cobaan-Mu ajari kami untuk bisa ikhlas nerima cobaan ini ajari kami melihat kasih sayang-Mu ajari kami untuk bisa melihat kasih sayng-Mu ajari kami untuk bisa meraih rahmat-Mu ajari kami untuk bisa rasakan damaikan dengan-Mu Lewat gunung sinabung kau ajari kami Ya Allah Ya Tuhan kami Terima kassih telah ajari kami ( Kabanjahe, 23 September 2010 )