Catatan Saat Berdua

Catatan Tentang Kita Berdua tak Akan Ada Akhirnya .

Catatan Keluargaku

Ini adalah Catatan Kebahagian kita Kebahagiaan Dalam Bingkai Keluarga.

Catatan Tentang Kita

Catatan yang Paling Indah adalah Kita Jadikan Keluarga ini Tempat Kebahagiaan.

Catatatn : Anakku

Akan Tetap Terselip Diantara Untaian Doa kami Untuk Kebahagian Dunia dan Akhirat mu.

Catatan Abadi

Seandainya Aku Dihidupkan Kembali, Aku Akan Tetap Memilih Kalian Jadi Bagian Keluargaku.

Catatan : Aku

Ini Adalah Catatan Agar Aku Tak Lupa Bahwa banyak Catatan tentang Kita.

Catatan : Kita

Aku, Kau dan Kalian adalah Kita.

Catatan : Bahagia

Catatan Penting : Kita Raih Bahagia Bersama.

Catatan : Dirimu

Kalau Boleh Jujur...Aku Beruntung Kau Jadi bagian Hidupku.

Kamis, 17 April 2025

BUPATI KARO BESERTA TOKOH UMMAT ISLAM WUJUDKAN KARO BERIMAN

Hari ini (Kamis,17/04/2025) dilaksanakan pertemuan yang menarik antara tokoh-tokoh umat Islam Kabupaten Karo dengan Bupati dan Wakil Bupati Karo. Pertemuan yang dilaksanakan di aula Bupati Karo dihadiri oleh tokoh-tokoh umat Islam antara lain yang berasal dari MUI serta ormas Muhammadiyah, Al Washliyah Nahdlatul, Ulama,  FKUB  Kabupaten serta dihadiri oleh Kepala Kemenag Karo H. Saparuddin  .Pertemuan ini dilandasi oleh semangat Bupati dan Wakil Bupati Karo dalam rangka mewujudkan salah satu visi Kabupaten Karo yaitu KARO BERIMAN.

Profesor Sukaria Sinulingga akademisi dari USU pada pengantar rapat menyampaikan kegelisahannya tentang kondisi Kabupaten Karo saat ini. Beliau melihat saat ini Karo yang jorok, wisata yang tidak kondusif ,penyebaran narkoba yang begitu tinggi, maraknya perjudian serta prostitusi menjadi tantangan Bupati Karo ke depan. Permasalahan ini tentu tidak dapat diselesaikan oleh Bupati Karo tetapi harus bekerja sama dengan masyarakat tentu diantaranya adalah tokoh-tokoh agama termasuk dari kalangan Islam.

Bupati Karo Antonius Ginting meminta masukan-masukan serta gagasan yang dapat dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Kabupaten Karo yang religius. Dalam kesempatan ini Bupati Karo berharap kerjasama antara pemerintahan Kabupaten Karo dengan tokoh-tokoh umat Islam beserta ormas dalam rangka memberikan pembinaan sehingga menciptakan masyarakat karo yang beriman, taat terhadap perintah Tuhannya dan menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam berkeluarga. Bupati Karo juga menyampaikan betapa maraknya peredaran narkoba perjudian dan prostitusi di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu Bupati Karo berharap sangat kepadatan tokoh-tokoh umat Islam serta lembaga-lembaga keagamaan untuk memberikan penyuluhan pembinaan di tengah-tengah jamaah. Bupati Karo menyampaikan bahwa pertumbuhan ini adalah pertemuan kedua dengan tokoh-tokoh agama sebelumnya telah dilaksanakan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama Kristen dengan semangat yang sama membangun karo beriman.

Diskusi yang dipandu oleh Sekda Kabupaten Karo Eddi Surianta Surbakti berjalan dengan baik





yang dilandasi dengan semangat untuk membangun Kabupaten Karo ke depan khususnya menciptakan Kabupaten Karo yang menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan. Usul dan saran dari tokoh-tokoh umat Islam menjadi catatan penting untuk dijadikan program kedepan dalam membangun nilai-nilai keimanan di Kabupaten Karo. 

Minggu, 15 Desember 2024

Catatan Pelatihan Kader Penggerak Ukhwah Islamiyah

Komisi Ukhwah Majelis ulama Indonesia Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Pelatihan Kader Penggerak Ukhwah Islamiyah Angkatan IV. Kegiatan ini dilaksanakan 14-15 Desember 2024 di Sidikalang. Peserta kegiatan ini berasal dari sembilan MUI kabupaten/kota kawasan geopark kaldera di Sumatera Utara. 

Pelatihan ini diharapkan akan muncul kader-kader penggerak untuk membangun Ukhwah Islamiyah. Secara tersirat pelatihan ini memberikan sinyal bahwa ukhuwah Islamiah kita dalam masalah. Menarik apa yang disampaikan narasumber DR. Muhammad Yafidz mengatakan bahwa ukhuwah dalam bentuk saling menghormati sudah selesai tetapi kalau saling berbagi dan membangun belum terwujud sama sekali.  Inilah tugas kita ke depan bagaimana berupaya membangun ukhwah Islamiyah. 

Materi pelatihan yang disampaikan keseluruhannya punya satu visi yang sama yaitu bagaimana membangun ukhwah Islamiyah.  Islam adalah agama yang membangun semangat ukhuwah. Islam sebagai rahmatan Lil alamin merupakan pondasi ukhuwah Islamiah. Oleh sebab itulah ummat harus memahami Islam dengan sebenarnya agar ukhuwah itu bisa terbina. Inilah yang disampaikan narasumber Drs. Hatta Siregar.

Segmen pemuda harus menjadi perhatian penting kita untuk membangun Ukhwah Islamiyah. Semangat ukhuwah inilah yang harus kita tanamkan generasi Islam kita.  Harus ada cara yang kita desain untuk membangun Ukhwah Islamiyah di kalangan generasi muda Islam. DR. Winda dalam paparannya menantang peserta pelatihan kader ukhuwah untuk membuat aksi nyata bagaimana membangun ukhwah di kalangan generasi muda Islam.

Membangun ekonomi ummat juga menjadi perhatian dalam kegiatan pelatihan kader ukhuwah Islamiah. Jumlah ummat yang banyak menjadi sebuah potensi membangun ekonomi ummat. Dr. Muhammad Yafiz,M.Ag memberikan gambaran bagaimana membangun ekonomi ummat dengan ekonomi syariah. Ekonomi ummat Islam bisa maju harus dimulai dengan semangat ukhuwah Islamiah. Jika hari ini kita tidak memiliki kekuatan ekonomi salah satunya akibat ukhuwah Islamiah yang masih rapuh.

Dari catatan Pelatihan Penggerak Ukhwah Islamiyah MUI Sumatera Utara setiap kita perlu membangun semangat ukhuwah. Ukhuwah dimulai dari lingkungan terkecil termasuk saat melakukan kegiatan pelatihan seperti yang sedang kita lakukan. Menariknya simulasi yang dilakukan oleh narasumber Dr. Irwansyah melihat kondisi pengelompokan tempat peserta, rendahnya menghargai dan mendengar permasalahan dari daerah lain adalah contoh kecil rendahnya ukhuwah Islamiah kita. Padahal masih dalam sebuah ruangan.

Drs. H.Sariman al-Faruq sebagai narasumber terakhir menyampaikan bahwa silaturahmi dan ukhuwah merupakan tantangan bagi pemuda Islam. Silaturahmi harus diperkuat dan itu menjadi tanggung jawab pemuda Islam.

Tentu ini sebuah pelatihan dan tentu tidak berhenti sampai di sini. Peserta diharapkan menjadi Kader yang mampu menyampaikan di tengah-tengah ummat. Tentu ini bukanlah hal yang mudah namun harus dilakukan. Harus ada gerakan sekecil apapun dilakukan untuk membangun Ukhwah di daerah masing-masing. Banyak tantangan di tengah-tengah ummat untuk membangun Ukhwah Islamiyah di tengah-tengah.
Semoga semangat membangun ukhwah Islamiyah tidak berhenti sampai di ruang pelatihan tetapi harus kita lakukan di tengah-tengah. Selamat berjuang sebagai kader ukhuwah Islamiah membangun ukhwah Islamiyah.










Selasa, 10 Desember 2024

Dokumentasi: Rakor Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Sumatera Utara

Rapat Koordinasi Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Sumatera Utara tanggal 7-8 Desember 2024 di Kisaran. Dihadiri oleh seluruh MUI Kabupaten Kota se-Sumatera Utara.









Rabu, 04 Desember 2024

Diksi "90BL0K"Gus Miftah



Diksi "GOBLOK" jadi trending topik di media sosial. Diksi "goblok" bukan kosa kata yang baru dan selalu diucapkan untuk menunjukkan hal yang negatif. Goblok berasal dari bahasa Jawa yang bermakna bodoh sekali. Kata "goblok" berasal dari bahasa Jawa dan berarti bodoh sekali. Kata ini menggambarkan seseorang yang bodoh, tidak berpengetahuan, atau tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan benar. Dilihat dari ragam bahasanya maka diksi goblok termasuk dalam ragam bahasa kasar. Artinya ketika seseorang mengucapkan kata goblok itu secara psikologis menunjukkan orang tersebut telah berlaku kasar. 

"Goblok" lagi dalam perbincangan terkait dengan ucapan Gus Miftah dalam sebuah acara ceramahnya. Gus Miftah mengeluarkan diksi goblok yang ditujukan kepada seorang penjual teh di tengah acara ceramahnya. Tidak itu saja tetapi respon tertawa terbahak-bahak dari rekan satu panggung Gus Miftah menjadikan diksi "goblok" bernilai lebih sarkasme.

Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah seharusnya tidak boleh terjadi. Gus Miftah adalah seorang ustad, tokoh masyarakat , panutan masyarakat maka seharusnya perilaku tersebut tidak boleh terjadi. Apalagi saat beliau diamanahkan oleh negara sebagai staff utusan presiden.Sebagai seorang ustad ,tokoh masyarakat apalagi pejabat negara maka seharusnya diksi yang dipergunakan itu harus diseleksi. Ada kata-kata yang barangkali biasa digunakan oleh masyarakat awam namun tentu tidak tepat kalau itu disampaikan oleh ustad atau tokoh masyarakat. Sebagai seorang tokoh masyarakat yang menjadi panutan masyarakat seharusnya berkata lebih bijak. Berkata lebih mengutamakan sopan santun di dalam berbahasa. 

Kadang-kadang ada tokoh masyarakat ketika berbicara di khalayak ramai ingin mendapat respon dari pendengarnya  memakai kosakata dengan ragam kasar agar mendapat sambutan yang meriah dari. Inilah yang selalu dilakoni oleh Gus Miftah dalam berbagai kesempatan berceramah. Selain ragam kata kasar ada yang bernada diksi pembullyan, diksi pornografi dan sebagainya.

Kasus diksi goblok Gus Miftah mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi tokoh masyarakat termasuk juga para pejabat dalam berbicara. Lihatlah tayangan debat di televisi secara live para "tokoh" Banyak kasus kita melihat para pejabat atau tokoh saat berbicara kadang-kadang secara live dengan tutur kata yang kasar. Itu ditonton oleh ribuan atau jutaan masyarakat. Diksi yang kasar, diksi yang melecehkan, diksi bernada vulgar mereka perdengarkan untuk masyarakat. 

Sekali kasus ucapan "goblok" Gus Miftah menjadi pelajaran bagi kita semua khususnya bagi kelompok dan pejabat publik. Atulah diksi yang tepat yang baik dalam kondisi apapun. Inilah salah satu cara tokoh atau pejabat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan diksi yang tepat.

Senin, 02 Desember 2024

Bangun Orang Waras

BANGUN ORANG WARAS

Hei bangun Orang waras, 

Demokrasi sudah Basi,
Buah ini busuk tak ada Nutrisi.

Raga nya Hidup,
Namun sukma nya Mati.

Hukum memang buta tapi kenal Transaksi.

Hey pak Petani,
Pupuk mahal cuma modus!
Agar beras Impor jalannya bisa mulus.

Hey pak guru,
Pengangkatanmu tak diurus!
Agar gaji tetap kecil terus menerus.

Hutan adat itu Rumah kami, 
dijual kini.
Ratusan tahun kami sudah disini,
Skarang menjadi,, lahan sawit Oligarki.

Lagu ini diciptakan atas dasar keresahan para personel METHOSA yang peduli akan nasib bangsa, serta Masyarakat yang ada di dalam nya, dari segelintir lapisan Masyarakat, terutama Menengah ke Bawah. 

#Merdeka
#musik
#demokrasi

Minggu, 01 Desember 2024

MARI KITA BANTU REMAJA KITA !



Ada apa dengan remaja kita??
Pertanyaan ini harus kembali kita pertanyakan. Hal ini terkait peristiwa terkini yang begitu menyesakkan dada kita semua. Seorang remaja yang berusia empat belas tahun membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya yang selamat dari pembunuhan. Kejadian ini terjadi didaerah  Lebak Bulus,Cilandak Jakarta SelatanSangat , Sabtu ( 30/11/2024) pukul 01.00 WIB. Miris sekali. Sesuatu yang di luar nalar manusia. Tetapi itulah yang terjadi.

Terlepas apa yang melatarbelakangi peristiwa tersebut maka perlu kita semua memikir ulang kembali pembinaan remaja. Pembinaan remaja baik itu di keluarga, di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Kalau mau jujur pembinaan remaja ini nyaris tanpa perhatian termasuk dalam lingkungan keluarga, Padahal di lingkungan keluarga itulah yang paling utama pembentukan agar remaja menjadi sosok yang tangguh. Remaja kita perlu bimbingan kita. Jangan sampai mereka kehilangan arah makna dari sebuah kehidupan.

Lihatlah hari ini banyak dalam lingkungan keluarga  anak-anak kita dalam bimbingan perangkat gadgetnya. Tiada hari tanpa bermain  game. Begitu asyiknya mereka larut dan terlibat dalam permainan game tersebut. Tak heran muncul kalimat-kalimat tanpa arah ( seperti memaki dan berteriak kesal ) saat bermain game. Belum lagi dalam dunia digital saat ini mereka bisa mengakses segala bentuk imformasi dengan mudahnya. Himpitan ekonomi, kesibukan bekerja dan sebagainya kadang-kadang menjadi alasan keluarga abai dengan pembinaan anak di lingkungan keluarga. Tapi tentu itu bukan  sebuah alasan menjadikan kita abai mempersiapkan anak-anak kita untuk masa depannya.

Lingkungan pendidikanpun nyaris tidak bisa kita harapkan sepenuhnya memberikan pembinaan terbaik buat remaja kita. Situasi pendidikan hari ini jauh berbeda dengan tiga puluh atau empat tahun yang lalu.terkait kepatuhan anak dan orang tua mengenai pendidikan. Tindakan hukuman keras ( seperti memukul, berjemur di lapangan dan sebagainya ) adalah hal yang disepakati tanpa tertulis. Semua itu dalamn rangka memberikan kedisiplinan, kepatuhan dan juga pembinaan. Namun sekarang, hal itu jika dilakukanakan menjadi masalah bagi guru. Maka jangan heran di berbagai platform media sosial diposting video yang memperlihatkan para siswa seenaknya merokok di dalam kelas, melawan dan memukul gurunya, bertindak tidak senonoh dan sebagainya. Guru nyaris saat ini tidak punya "kekuasaan" yang maksimal untuk mengatasi persoalan tersebut. Lihatlah banyak video parodi tentang guru yang kita saksikan di berbagai media sosial.

Pembinaan remaja di lingkungan masyarakat semakin berkurang.  Organisasi atau perkumpulan  yang menghimpun remaja sepi dari peminatnya. Organisasi atau perkumpulan ini seperti mati suri. Sebagai contoh, Remaja Masjid yang dulunya sangat populer namun hari ini di Kabupaten Karo hampir 90% masjid tidak memiliki organisasi Remaja Masjid. Begitu juga organisasi remaja dan pemuda tidak memiliki agenda kegiatan yang rutin sebagai wadah pembina generasi muda. Kita tidak lagi punya kepedulian untuk memberikan pembinaan remaja di masyarakat. 

Apa yang kami bicarakan di atas adalah sebuah gambaran umumnya betapa lemahnya kita terkait pembinaan remaja. Padahal tantangann remaja saat ini begitu besar. Remaja harus memiliki ketangguhan mental untuk menghadapi berbagai persoalan saat ini menghadapi dunia digital dengan imformasi yang begitu terbuka. Harus ada gerakan besar yang kita lakukan bersama. Harus ada kepedulian bersama membina genarasi muda. Ini tugas kita bersama.

Jangan ada lagi kasus yang menytesakkan dada kita.


Selasa, 05 November 2024

ORANG MINANG CERITA TENTANG BUDAYA KARO














Menyambut bulan Sumpah Pemuda 2024 ada kejutan dari Persadan Journalist Tanah Karo melaksanakan Lomba Karya Tulis Pariwisata dan Budaya. Lomba ini terbuka untuk pelajar dan umum. Tercatat sebanyak tujuh puluh peserta dengan perincian sekitar lima puluh peserta berasal dari pelajar dan dua puluh peserta dari umum.

Kenapa ini sebuah kejutan??
Pertama, ini sebuah kegiatan pertama dari komunitas jurnalis membuat lomba karya tulis terkait pariwisata dan budaya Karo. Ini sebuah gagasan yang harus diacungi jempol. Persadan Journalist Tanah Karo sudah menunjukkan kepedulian untuk membangun pariwisata Kabupaten Karo.

Kedua, kondisi saat ini dunia pariwisata dan budaya Karo tidaklah dalam kondisi baik-baik saja. Banyak hal yang harus kita benahi bersama. Banyak potensi pariwisata dan budaya Karo yang bisa kita kembangkan untuk membangun pariwisata Kabupaten Karo. Kalaupun hari pariwisata Kabupaten Karo masih diminati wisatawan itu tak lain karena Tuhan memberikan alam yang begitu indah. Tanpa diolahpun Tanah Karo akan dikunjungi wisatawan.

Ketiga, peserta yang mengirimkan pemikirannya tentang pariwisata dan budaya Karo banyak yang latar belakangnya bukan etnis Karo. Ini menunjukkan betapa besar kepedulian masyarakat Karo termasuk yang bukan latar belakang suku Karo. Tentu ini menunjukkan betapa tingginya kepedulian masyarakat untuk membangun pariwisata dan budaya di Kabupaten Karo. Ini yang disampaikan oleh Amry Kesuma Ketua Persadan Journalist Tanah Karo dalam kata sambutannya.

Kami termasuk orang yang punya "sedikit" kepedulian terkait pariwisata dan budaya Karo. Kami salah satu peserta dengan latar belakang suku Minang yang tertarik memberikan pemikiran terkait membangun pariwisata dan budaya Karo. Walaupun bukan  suku Karo namun kami sudah tinggal hampir tigapuluh tahun di Kabanjahe. Tidak saja tinggal tetapi berusaha untuk memberikan pemikiran membangun Kabupaten Karo. Aktif di KNPI Kab.Karo, membangun Karo melalui ormas ( Muhammadiyah), bagian dari pendirian parpol ( PAN ), pendidikan ( sebagai guru) adalah adalah bagian dari beberapa kepedulian kami membangun Kabupaten Karo. Termasuk pariwisata dan Karo.

Dalam tulisan kami pada Lomba Karya Tulis Pariwisata dan Budaya Karo oleh Persadan Journalist Tanah Karo menyorot tentang kurang optimalnya Pemkab Karo membangun pariwisata di Karo. Banyak potensi yang dimiliki Kabupaten Karo membangun pariwisata Kabupaten Karo. Kabupaten Karo punya kekuatan budaya yang bisa ditawarkan untuk membangun pariwisata Karo melalui potensi budaya.

Rumah adat Karo ( Siwaluh Jabu ), kuliner, musik, kesenian adalah diantara potensi  yang dimiliki Kabupaten Karo yang belum maksimal dikembangkan. Secara pribadi kami resah dan gelisah plus kecewa tak terlihatnya ornamen khas Karo sepanjang jalan saat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Karo. Wisatawan nyaris tidak dimanjakan baik mata , lidah maupun pendengaran dengan yang berkaitan dengan budaya Kato

Semoga berbagai tulisan gagasan dalam lomba karya tulis Pariwisata dan Budaya Karo menjadi masukan bagi Pemkab Karo membangun pariwisata di Kabupaten Karo. Kita tidak ingin gagasan ini berhenti sampai di sini. Untuk itu kami berharap Persadan Journalist Tanah Karo tetap mengawal gagasan berbagai tulisan peserta.

Catatan :
Kami adalah juara harapan 1 dalam lomba Karya Tulis Pariwisata dan Budaya Karo 2024