Rabu, 04 Desember 2024

Diksi "90BL0K"Gus Miftah



Diksi "GOBLOK" jadi trending topik di media sosial. Diksi "goblok" bukan kosa kata yang baru dan selalu diucapkan untuk menunjukkan hal yang negatif. Goblok berasal dari bahasa Jawa yang bermakna bodoh sekali. Kata "goblok" berasal dari bahasa Jawa dan berarti bodoh sekali. Kata ini menggambarkan seseorang yang bodoh, tidak berpengetahuan, atau tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan benar. Dilihat dari ragam bahasanya maka diksi goblok termasuk dalam ragam bahasa kasar. Artinya ketika seseorang mengucapkan kata goblok itu secara psikologis menunjukkan orang tersebut telah berlaku kasar. 

"Goblok" lagi dalam perbincangan terkait dengan ucapan Gus Miftah dalam sebuah acara ceramahnya. Gus Miftah mengeluarkan diksi goblok yang ditujukan kepada seorang penjual teh di tengah acara ceramahnya. Tidak itu saja tetapi respon tertawa terbahak-bahak dari rekan satu panggung Gus Miftah menjadikan diksi "goblok" bernilai lebih sarkasme.

Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah seharusnya tidak boleh terjadi. Gus Miftah adalah seorang ustad, tokoh masyarakat , panutan masyarakat maka seharusnya perilaku tersebut tidak boleh terjadi. Apalagi saat beliau diamanahkan oleh negara sebagai staff utusan presiden.Sebagai seorang ustad ,tokoh masyarakat apalagi pejabat negara maka seharusnya diksi yang dipergunakan itu harus diseleksi. Ada kata-kata yang barangkali biasa digunakan oleh masyarakat awam namun tentu tidak tepat kalau itu disampaikan oleh ustad atau tokoh masyarakat. Sebagai seorang tokoh masyarakat yang menjadi panutan masyarakat seharusnya berkata lebih bijak. Berkata lebih mengutamakan sopan santun di dalam berbahasa. 

Kadang-kadang ada tokoh masyarakat ketika berbicara di khalayak ramai ingin mendapat respon dari pendengarnya  memakai kosakata dengan ragam kasar agar mendapat sambutan yang meriah dari. Inilah yang selalu dilakoni oleh Gus Miftah dalam berbagai kesempatan berceramah. Selain ragam kata kasar ada yang bernada diksi pembullyan, diksi pornografi dan sebagainya.

Kasus diksi goblok Gus Miftah mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi tokoh masyarakat termasuk juga para pejabat dalam berbicara. Lihatlah tayangan debat di televisi secara live para "tokoh" Banyak kasus kita melihat para pejabat atau tokoh saat berbicara kadang-kadang secara live dengan tutur kata yang kasar. Itu ditonton oleh ribuan atau jutaan masyarakat. Diksi yang kasar, diksi yang melecehkan, diksi bernada vulgar mereka perdengarkan untuk masyarakat. 

Sekali kasus ucapan "goblok" Gus Miftah menjadi pelajaran bagi kita semua khususnya bagi kelompok dan pejabat publik. Atulah diksi yang tepat yang baik dalam kondisi apapun. Inilah salah satu cara tokoh atau pejabat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan diksi yang tepat.

0 comments:

Posting Komentar