Hari ini ( Senin, 15 April 2013 ) telah dimulai Ujian Naional untuk tingkat SMA sederajat.Ada yang berbeda dengan pelaksanaan ujian nasional pada tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya jumlah paket soal terdiri dari 5 paket/bentuk soal maka tahun ini diberitakan ada sekitar 30 paket. Namun hasil pemantauan dan informasi pengawas jumlah paket soal lebih dari 30 paket. Secara resmi belum ada informasu yang jelas berapa jumlah paket soal yang disediakan. Disamping itu jika mpada tahun sebelumnya paket-paket soal sangat mudah diketahui karena setiap soal telah tercantum kode paket, untuk tahun ini setiap soal tidak tercantum kode paket masing-masing soal. Sehingga setiap siswa tidak tahu pasti paket nomor berapa yang dikerjakannnya dan setiap siswa dalam satu ruangan dipastikan tidak ada soal yang sama.
Senin, 15 April 2013
UN JUJUR SIAPA TAKUT
Kondisi model Ujian Nasional dengan format seperti maka wajar kalau sebagian besar siswa dan guru merasa khawatir. Jika pada tahun-tahun sebelumnya-bukan rahasia lagi- ada pihak-pihak yang memberikan bantuan jawaban karena soal sudah bocor duluan maka untuk tahun ini peluang untuk membantu siswa sangat sulit sekali. Berdasarkan bisik-bisik tetangga untuk tahun ini dapat dipastikan ujian nasional di Kabupaten Karo berlangsung dengan jujur.
Kejujuran inilah yang ingin diraih dengan format ujian nasional seperti tahun ini. Sekali lagi bukanlah sebuah rahasia bahwa setiap tahun terjadi kebocoran dan pemberian kunci jawaban kepada siswa secara terang-terangan. Ini terjadi bukan saja di Sumatera Utara tetapi hampir di setiap provinsi. Maih ingat kita beberapa tahun yang lalu komunitas Air Mata Guru yang menguraikan kecurangan pelaksanaan UN di berbagai daerah di Sumatera Utara. Sekali lagi itu sudah menjadi rahasia umum. Kejujuran inilah yang ingin diangkat kembali oleh pemerintah. Hal ini terlihat perintah untuk berlaku jujur ada setiap lembaran jawaban yang disediakan untuk siswa. Pada lembar jawaban siswa diperintah menulis kalimat " SAYA AKAN JUJUR MENGERJAKAN SOAL UN INI" dan dihalaman belakang lembar jawaban tertulis " JUJUR MERUPAKAN SEBAGIAN DARI IMAN"
'
Barangkali ini pertimbangan pemerintah bagaimana kembali mengangkat sebuha kejujran lewat Ujian Nasional dengan jumlah paket yang banyak. Konon kabarnya di setiap satu sekolah tidak ada soal yang sama. Jika sekolah tersebut memiliki 100 siswa yang ikut UN ,maka sejumlah 100 paketlah disediakan untuk sekolah tersebut.
Usaha untuk jujur ini harus kita dukung bersama. Nilai ini sudah lama hilang. Jujur sudah barang langka, malah jujur adalah sebuah kesalahan. Masih ingat tahun lalu seorang siswa salah satu SD di Jawa yang jujur karena tidak mau menerima dan memberikan contekan kepada teman-temannya akhirnya mendapat perlakuan yang tidak wajar baik dari pihak sekolah,wali murid sampai di tengah-tengah masyarakat. Belum lagi protes dari siswa yang pintar harus rela dan kecewa nilainya lebih rendah dari teman-temannya yang secara kualitas lebih rendah hanya lantaran mendapat bantuan jawaban secara massal. Atau kita kadang-kadang menutup telinga ketika celoteh siswa yang ngak mau belajar plus tidak menghargai guru karena merasa akan dibantu ketika UN karena dipikiran mereka yang sangat khawatir mereka tidak lulus adalah guru dan pihak sekolah. Ini berdasarkan pengalaman kakak-kakak mereka yang ujian tahun sebelumnya.
Sekali lagi usaha untuk jujur mari kita dukung bersama-sama. Satu hal yanmg positif jika kejujuran pelaksanaan UN ini dapat kita pertahankan adalah peningkatan mutu pendidikan khususnya di Kab.Karo. Mutu di setiap sekolah sekolah dapat kita pantau dengan mudah dengan indikator nilai UN yang jujur.
Dari pelaksanaan UN yang penuh dengan kejujuran ternyata kita bisa jujur. Jujur UN siapa takut. Yang terpenting kejujuran hari ini hasilnya adalah menciptakan generasi dan pemimpin yang jujur baik untuk dirinya, keluarga dan bangsa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar