Kota mana yang begitu menikmati hari kemerdekaan ?
Sayang kita tidak punya data. Kemeriahan 17 Agustus hampir saat ini sudah punah diberbagai tempat. Bermacam perlombaan yang diprakarsai masyarakat semakin lama semakin berkurang. Begitu juga parade anak sekolah dengan berbagai asesoris ( biasanya dulu dengan memakai seragam tentara lengkapm dgn senapan dan bambu runcingnya) sekarang juga sudah semakin menurun. Kegiatan memperingati hari kemerdekaan hanya sebatas upacara bendera setelah itu selesai.
Tapi tidak untuk Kabanjahe ( Kab.Karo). Sampai tulisan ini ditulis ( 17 Agustus pukul 17.45 ) inti kota masih dipadati kerumunan masyarakat yang tumpah ruah. Kenderaan harus berjalan seperti semut, maka tak heran hanya jarak 100 m harus ditempuh 1 jam lamanya.
Kalau mau jujur "Kabanjahe" lah satu-satu daerah yang benar-benar menikmati hari kemerdekaan bangsa ini.
Ada bebrapa alasan :
Pertama,tingginya partisipasi sekolah memeriahkan hari kemerdekaan ini. Hal ini terlihat hampir semua sekolah memiliki drumband untuk mengiringi siswanya. Sekolah yang tidak memiliki drumband dianggap sekolah yang memiliki kekurangan. Harap dicatat setiap sekolah memiliki drumband termasuk sekolah untuk mendidik anak usia dini seperti Taman Kanak-Kanak. Dapat dibayangkan betapa panjangnya parade 17 Agustus setelah upacara selesai. Maka tak heran parade/pawai 17 Agustus ini baru selesai paling cepat jam 3 siang.
Kedua, partisipasi yang begitu besar dari masyarakat Kabanjahe untuk menyukseskan kegiatan 17 Agustus, Maka banyak orang tua ngak segan-segan merogoh kantongnya lebih dalam untuk membiayai anak-anaknya tampil pada acara 17 Agustus. Pembelian baju baru untuk tampil pawai, make up dan asesoris lainnya. Setiap orang tua di kabanjahe berkeinginan anak-anaknya dipilih untuk terlibat tampil pada acara 17 Agustus walaupun harus mengeluarkan biaya yang begitu banyak.
Ketiga, Kabanjahe adalah satu-satunya daerah di Indonesia ( kalau ngak salah ) yang mengadakan pawai Agustus dua kali, yaitu tanggal 15 Agustus dan 17 Agustus. Khusus tanggal 15 Agustus diperuntukkan buat siswa Taman Kanak-kana dan Siswa Sekolah Dasar kelas 1 -3. Pawai ini lengkap diirngi drumband masing-masing sekolahnya. Hal ini mengingat jika dilaksanakan satu hari pada tanggal 17 Agustus maka pawai Agustus akan selesai sampai malam hari.
Keempat,Masyarakat dari berbagai pelosok telah berbondong-bondong memenuhi jalur pawai/parade yang akan dilewati oleh peserta pawai. maka tak heran kita melihat jalur yang dilewati para peserta pawai sudah ditempati oleh masyarakat pada pukul 09.00 pagi . kadang-kadang mereka membawa kursi plastik untuk tempat duduknya Pada pukul 10.00 pagi seluruh jalur yang dilalui peserta pawai sudah ditempati masyarakat yang dengan sabar menunggu dimulainya pawai.
Kelima, para pedagang dadakan memenuhi jalur semua lintas jalan di inti kota. Mulai dari pedagang baju bekas, makanan, penjual buah-buahan dan sebagainya telah memasang tenda-tenda sejak tengah malam . Maka tak heran kita temuai ruas-ruas jalan menjelang 17 Agustus dibooking dan dikapling dengan menulis nama-nama mereka dengan cat diruas jalan
Keenam, keramaian ini terus berlanjut sampai malam hari.
Memang warga Kabanjahe benar-benar ,menikmati Hari Kemerdekaan ! Apakah ini ada kaitannya dengan adanya tempat Rumah Singgah Ir.Soekarno pada masa perjuangan dulu.Perlu dikaji lebih mendalam .
Merdekaaaaaaaaa
aku anak kabanjahee, beneer saya saja yang sudah merantau selalu rindu 17an d sana, ingat masa saya SD-SMA selalu patisipatif dengan 17 agustus , MERDEKA !
BalasHapus