Dalam sebuah bincang-bincang kecil, seorang nazir masjid protes tentang cara seorang khatib ketika berkhutbah jumat, tepatnya ketika menyampaikan doa pada khutbah yang kedua . Protesnya hanya masalah sederhana yaitu sang khatib mengacung jari telunjuk ketika membaca doa. Kemudian dia juga cerita beberapa ustadz (yang selama ini tempat rujukan tentang agama) juga protes dan menyatakan kesalahan dengan tindakan sang khatib. Namun hanya protes ketika ngumpul-ngumpul selesai shalat Jumat.
" Menurut pendapat Bapak giman ?" Tiba-tiba dia bertanya kepadaku.
Aku tersenyum sembari berusaha menyusun kalimat perkalimat untuk bisa memberikan jawaban yang sederhana dan mampu memberikan jawaban yang memuaskan baik bagi diri sang nazir masjid maupun beberapa orang yang juga nimbrung di warung milik sang Nazir.
" Apa yang dilakukan oleh sang Khatib itu benar ." Jawabku singkat.
Kemudian kusampaikan kepada mereka bahwa ada keterangan(hadist) Rasul melakukan hal tersebut.Memang, saat ini jarang kita temukan para khatib melakukan hal tersebut atau boleh jadi mereka tidak tahu sama sekali.
Kenapa hal ini bisa terjadi ?
Jawabannya, karena kita telah berhenti untuk belajar tentang sholat.Kita menganggap persoalan sholat sudah kita kuasai malah sejak kecil barangkali. Kita sudah hapap bacaan dan doa di dalam sholat. Kita sudah tahu betul tentang gerak sholat. berdiri (i'tidal) Sujud, rukuk dan sebagainya. Ditambah lagi kita ngak pernah baca referensi tentang sholat atau mengaji khusus tentang sholat, maka jadilah kita orang-orang yang menganggap persoalan sholat tak perlu lagi dibahas.
Apa yang terjadi akhirnya? Muncullah sikap kita menyalahkan praktik sholat yang dilaksanakan oleh orang lain yang tidak sesuai dengan yang kita amalkan . Inilah yang terjadi pada kasus di atas.
Saya mengajak mereka,sekali-kali kita mengamati bagaimana gerakan-gerakan ketika orang melakukan ibadah sholat. Tentu lebih asyik,jika kita amati yang lagi sholat berjamaah.. Hasilnya akan kita temukan beragam modell gerakan orang ketika sholat.
Pertanyaannya gerakan mana yang benar dan mana yang salah ?
Pertanyaan ini sebuah pertanyaan yang serius dan jawabannya akan memperbaiki kualitas sholat kita. Sholat yang akan mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sholat yang berkualitas akan membawa kenikmatan bagi pelakunya. Hal tersebut sangat sangat penting sekali.
Banyak buku yang membahas tentang sholat, khususnya kesalahan-kesalahan di dalam sholat. Ada yang membahas 20 kesalahan di dalam sholat, ada yang menganalisa sampai 40, malah ada yang menyebutkan sampai 400 kesalahan di dalam sholat.. Coba kita bayangkan bersama-sama, sholat yang kita lakukan sebanyak 4 rakaat (misalnya) di dalamnya terdapat kesalahan lebih dai 40 kesalahan yang ditemukan tanpa diketahui oleh orang yang melakukan sholat tersebut. Ini tentu sesuatu yang serius untuk kita cermati. Mudah-mudahan sholat kita lakukan baik gerakan dan bacaan adalah benar. Tolak ukur kebenaran sholat kita ( bacaan dan gerakannya) adalah apa yang dicontohkan oleh Rasul lewat hadistnya.
Saya tidak menguraikandisini tentang bentuk-bentuk kesalahan di dalam sholat baik bacaan maupun gerakan dengan harapan akan memberi motivasi kepada kita untuk berusaha mencarinya. Dan tiu bukanlah hal yang sulit.
Kesimpulan :
KITA HARUS KEMBALI BELAJAR TERUS MENERUS TENTANG SHOLAT AGAR SHOLAT KITA BENAR DAN MENCAPAI PADA TITIK KEPUASAN YANG BENAR DI DALAM MELAKUKAN SHOLAT.
Amiinnn.
Kenapa hal ini bisa terjadi ?
Jawabannya, karena kita telah berhenti untuk belajar tentang sholat.Kita menganggap persoalan sholat sudah kita kuasai malah sejak kecil barangkali. Kita sudah hapap bacaan dan doa di dalam sholat. Kita sudah tahu betul tentang gerak sholat. berdiri (i'tidal) Sujud, rukuk dan sebagainya. Ditambah lagi kita ngak pernah baca referensi tentang sholat atau mengaji khusus tentang sholat, maka jadilah kita orang-orang yang menganggap persoalan sholat tak perlu lagi dibahas.
Apa yang terjadi akhirnya? Muncullah sikap kita menyalahkan praktik sholat yang dilaksanakan oleh orang lain yang tidak sesuai dengan yang kita amalkan . Inilah yang terjadi pada kasus di atas.
Saya mengajak mereka,sekali-kali kita mengamati bagaimana gerakan-gerakan ketika orang melakukan ibadah sholat. Tentu lebih asyik,jika kita amati yang lagi sholat berjamaah.. Hasilnya akan kita temukan beragam modell gerakan orang ketika sholat.
Pertanyaannya gerakan mana yang benar dan mana yang salah ?
Pertanyaan ini sebuah pertanyaan yang serius dan jawabannya akan memperbaiki kualitas sholat kita. Sholat yang akan mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sholat yang berkualitas akan membawa kenikmatan bagi pelakunya. Hal tersebut sangat sangat penting sekali.
Banyak buku yang membahas tentang sholat, khususnya kesalahan-kesalahan di dalam sholat. Ada yang membahas 20 kesalahan di dalam sholat, ada yang menganalisa sampai 40, malah ada yang menyebutkan sampai 400 kesalahan di dalam sholat.. Coba kita bayangkan bersama-sama, sholat yang kita lakukan sebanyak 4 rakaat (misalnya) di dalamnya terdapat kesalahan lebih dai 40 kesalahan yang ditemukan tanpa diketahui oleh orang yang melakukan sholat tersebut. Ini tentu sesuatu yang serius untuk kita cermati. Mudah-mudahan sholat kita lakukan baik gerakan dan bacaan adalah benar. Tolak ukur kebenaran sholat kita ( bacaan dan gerakannya) adalah apa yang dicontohkan oleh Rasul lewat hadistnya.
Saya tidak menguraikandisini tentang bentuk-bentuk kesalahan di dalam sholat baik bacaan maupun gerakan dengan harapan akan memberi motivasi kepada kita untuk berusaha mencarinya. Dan tiu bukanlah hal yang sulit.
Kesimpulan :
KITA HARUS KEMBALI BELAJAR TERUS MENERUS TENTANG SHOLAT AGAR SHOLAT KITA BENAR DAN MENCAPAI PADA TITIK KEPUASAN YANG BENAR DI DALAM MELAKUKAN SHOLAT.
Amiinnn.
0 comments:
Posting Komentar