Rabu, 27 Oktober 2010

Catatan Pilkada Karo dan Suara Islam

Diskusi panjang bersama rekan-rekan MTA ( Majelis Tafsir Al-Quran )Kab.Karo cukup membuat segar setelah satu harian memantau Pilkada Karo yang berlangsung hari ini ( 23 Oktober 2010 ). Diskusi bermula dari hasil semantara pilkada Karo.Untuk sementara pasangan Siti Aminah memperoleh suara terbanyak. Tinggal menunggu siapa saingannya pada putaran kedua. Mungkin pasangan nabari atau pasangan Karo Jambi. Sudah tentu putaran kedua akan sangat menarik sekaligus juga masyarakat bisa panen besar dengan harga suara yang tinggi. Heheheh..hanya canda saja. Kecewa ? Itulah yang kami rasakan bersama. Kenapa? Karena calon Islam baik sebagai bupati maupun wakil bupati hanya mampu bertahan pada babak pertama tidak mampu bertarung pada babak selanjutnya. Padahal ada harapan besar bahwa calon bupati yang diusung ummat Islam bisa mampu melaju pada babak selanjutnya. Hal ini mengingat jumlah ummat Islam yang lebih kurang 30 %. Tapi yang terjadi pasangan H.Ramli Purba dan Ronny Barus hanya memperoleh suara kurang dari 7rb suara. Jelas perolehan suara ini jauh dari yang diduga. Apa yang dapat kita pelajari dari hassil pilkada ini ? Hasil diskuisi yang panjang ini menyimpulkan bahwa gagalnya kegiatan dakwah selama ini.Dakwah yang tidak terlaksana dengan maksimal. Banyaknya desa ( lebih kurang 265 desa ) yang belum mampu kita beri sentuhan dakwah. Dan dakwah yang tidak mampu memberikan pencerahan kepada ummat. Hasil ini membuat sebuah kesimpulan begitu lemahnya kebersamaan dan kekompakan ummat Islam ketika memilih seorang pemimpin. Ada sebuah kekecewaan hasil diskusi yang panjang itu dengan sebuah pertanyaan . Munculnya tiga calon bupati dan wakil bupati dari kalangan Islam membuat pecahnya suara Islam. Belum lagi, adanya tim sukses dari calon lain yang merupakan tokoh / ustad dari kalangan Islam. Hal yang lain yang dapat kita baca dari hasil pilkada Karo ini adalah menggambarkan betapa lemahnya (kekuatan) Islam. Ummat Islam akan dipandang sebelah mata dan tidak memiliki kekuatan yang dapat diandalkan. Kami yang sedang diskusi panjang, sepakat untuk diambil pelajaran dari hasil pilkada ini. Ummat Islam harus belajar dan menyususn barisan memperkuat gerakan dakwah untuk mem,berikan pencerahan kepada ummat. Harus ada sebuah upaya untuk memperkuat barisan . Dan itu harus dumulai sejak awal.Sebuah upaya berat apalagi untuk lima tahun kedepan. Harus ada sebuah upaya terobosan-terobosan yang brillian khususnya dalam gerakan dakwah untuk memberikan pencerahan kepada ummat islam. Dan ini perlu orang-orang yang yang ikhlas menyediakan waktunya, tenaganya, pemikirannya dan semuanya. Itu bukan sebuah usaha yang mudah, tapi orang-orang seperti pasti ada. I nsya Allah

0 comments:

Posting Komentar